Eksplorasi Festival Jaranan Yang Berkelanjutan: Studi Tentang Jaranan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Di Jawa Tengah Dan Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.37385/msej.v4i4.2020Keywords:
Nilai budaya, Festival Jaranan, Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Festival LestariAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai budaya dari festival Jaranan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi pertunjukan Jaranan yang merupakan Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang tak ternilai harganya. Metode Systemic Literature Review digunakan untuk mendapatkan informasi dan temuan-temuan sebelumnya terkait dengan keberlangsungan festival Jaranan Warisan Budaya Takbenda di Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Peneliti memilih beberapa jurnal berdasarkan empat kata kunci yang teridentifikasi terpilih, kemudian menyusun 27 sumber relevan yang memenuhi kriteria untuk direview. Isi teks lengkap dari beberapa jurnal dianalisis dan ditafsirkan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa festival Jaranan yang berkelanjutan harus memenuhi unsur-unsur berikut: memiliki kualitas otentik; mempertahankan nilai-nilai agama, budaya, dan sosial sejarah daerah dalam pelaksanaannya; dan partisipasi masyarakat yang tinggi, karena Jaranan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat itu sendiri. Selain ketiga unsur tersebut, dukungan dari seluruh pelaku dalam ekosistem Industri Kreatif seperti pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan media juga diperlukan agar pagelaran Jaranan menjadi festival yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memberikan masukan bagi pengambilan kebijakan dalam upaya pelestarian tradisi Jaranan melalui penyelenggaraan festival yang berkelanjutan di Indonesia.
References
Aini, M. R. (2022). Kesenian Jaranan Kpk (Kridho Panji Kusomo) Kota Blitar Sebagai Simbol Makna Kultural (Sebuah Studi Linguistik Antropologi). Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya Volume, 3(1), 1–11.
Andari, N., & Supsiadji, M. R. (2021). Eksistensi Kesenian Kuda Lumping Rekso Budoyo Sebagai Bentuk Kearifan Lokal Dan Identitas Desa Di Masa Pandemi Covid-19. Plakat (Pelayanan Kepada Masyarakat), 3(2), 129. Https://Doi.Org/10.30872/Plakat.V3i2.6237
Getz, D., & Page, S. (2015). Progress And Prospects For Event Tourism Research. Tourism Management, 52. Https://Doi.Org/10.1016/J.Tourman.2015.03.007
Kartikasari, D. (2014). Bentuk, Makna, Dan Fungsi Pertunjukan Kuda Lumping Turonggo Tri Budoyo Di Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Lin, Y. H., & Lee, T. H. (2020). How The Authentic Experience Of A Traditional Cultural Festival Affects The Attendee’s Perception Of Festival Identity And Place Identity. International Journal Of Event And Festival Management, 11(3), 357–373.
Listiawati, F. (2021). Aqidah Dan Tradisi Lokal Dalam Pagelaran Jaranan (Studi Kasus Atas Grup Jaranan Campursari Singa Jaya Di Desa Ngampelrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jember). El-Waroqoh?: Jurnal Ushuluddin Dan Filsafat, 5. Https://Doi.Org/10.28944/El-Waroqoh.V5i2.111
Man 3 Tulungagung. (2019). Sejarah Singkat Kuda Lumping. Http://Man3tulungagung.Sch.Id/Berita/Detail/Sejarah-Singkat-Kuda-Lumping-. Http://Man3tulungagung.Sch.Id/Berita/Detail/Sejarah-Singkat-Kuda-Lumping-
Ministry Of Education And Culture Of The Republic Of Indonesia. (2018). Mekanisme Pengusulan Karya Budaya Untuk Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, Ntb, Ntt.Http://Kebudayaan.Kemdikbud.Go.Id/Bpnbbali/Mekanisme-Pengusulan-Karya-Budaya-Untuk-Ditetapkan-Sebagai-Warisan-Budaya-Takbenda-Indonesia/
Ministry Of Education And Culture Of The Republic Of Indonesia. (2018). Kemendikbud Tetapkan 225 Warisan Budaya Takbenda. Https://Www.Kemdikbud.Go.Id/Main/Blog/2018/10/Kemendikbud-Tetapkan-225-Warisan-Budaya-Takbenda. Https://Www.Kemdikbud.Go.Id/Main/Blog/2018/10/Kemendikbud-Tetapkan-225-Warisan-Budaya-Takbenda
Ministry Of Education And Culture Of The Republic Of Indonesia. (2021a). Jaranan Tril. https://Warisanbudaya.Kemdikbud.Go.Id/?Newdetail&Detailtetap=2648. Https://Warisanbudaya.Kemdikbud.Go.Id/?Newdetail&Detailtetap=2648
Ministry Of Education And Culture Of The Republic Of Indonesia. (2021b). Kemendikbudristek Tetapkan 289 Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2021. Https://Www.Kemdikbud.Go.Id/Main/Blog/2021/12/Kemendikbudristek-Tetapkan-289-Warisan-Budaya-Takbenda-Indonesia-Tahun-2021. Https://Www.Kemdikbud.Go.Id/Main/Blog/2021/12/Kemendikbudristek-Tetapkan-289-Warisan-Budaya-Takbenda-Indonesia -Year-2021
Mufrihah, D. (2018). Fungsi Dan Makna Simbolik Kesenian Jaranan Jur Ngasinan Desa Sukorejo Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33, 11. Https://Doi.Org/10.31091/Mudra.V33i2.337
Nugraheni, W. K. (2015). Bentuk Penyajian Kesenian Tari Jaranan Thik Di Desa Coper, Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. In Program Studi Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (Vol. 16, Issue 2015). Http://Eprints.Ums.Ac.Id/37501/6/Bab Ii.Pdf
Nurfauziah, I. (2020). Estetika Bentuk Pertunjukan Tari Jaranan Pada Paguyuban Sari Utomo Junggul Bandungan Kabupaten Semarang. Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari Dan Musik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Semarang, 1–260. Http://Lib.Unnes.Ac.Id/40961/
Bimantara, O. (2022). Jaranan Buto Condro Dewi Dalam Acara Khitanan Di Desa Kedunggebang Kecamatan Tegaldimo Kabupaten Banyuwangi. Tugas Akhir Program Studi S-1 Etnomusikologi Jurusan Etnomusikologi Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Oktaviany, D., & Ridlo, M. (2018). Jaranan Kediri: Hegemoni Dan Representasi Identitas. Journal Of Development And Social Change, 1, 127. Https://Doi.Org/10.20961/Jodasc.V1i2.23050
Pitana, Ig., & Gayatri, P. G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta?: Andi.
Priutami, J. A. (2016). Struktur Dan Fungsi Pertunjukan Kuda Lumping Turonggo Cipto Budoyo Di Desa Gunungsari Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Pujiningtyas, O. (2019). Eksistensi Kesenian Jaranan Guyubing Budaya Kelurahan Blitar Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta. Http://Repository.isi-ska.ac.id/3888
Rachmawati, S., & Hartono, H. (2019). Kesenian Kuda Lumping di Paguyuban Genjring Kuda Lumping Sokoaji: Kajian Enkulturasi Budaya. Jurnal Seni Tari, 8, 59–68. https://doi.org/10.15294/jst.v8i1.30418
Radhia, H. A. (2017). Dinamika Pergelaran Jaran Kepang di Kota Malang dalam Perspektif Antropologi. Jurnal Kajian Seni, 2(2), 164. https://doi.org/10.22146/jksks.12140
Richards, G., & King, B. (2022). The experience of cultural festivals: evidence from Hong Kong. Journal of Policy Research in Tourism Leisure and Events, 14.
Riyanto, I. (2016). Pelestarian Bentuk dan Makna Kesenian Kuda Lumping Turonggo Mudo Desa Prigelan Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo, 09(02), 95–100.
Romadhan, M. I. (2019). Festival Sebagai Media Komunikasi Dalam Membangun Citra Destinasi Wisata Budaya Di Sumenep. Destinesia?: Jurnal Hospitaliti Dan Pariwisata, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.31334/jd.v1i1.549
Zhang, H., & Mace, R. (2021). Cultural extinction in evolutionary perspective - in “Celebrating the 150th anniversary of the Descent of Man” Special Collection. Evolutionary Human Sciences, 3, E30. https://doi.org/10.1017/ehs.2021.25
Zifkos, G. (2015). Sustainability Everywhere: Problematising the “Sustainable Festival” Phenomenon. Tourism Planning & Development, 12, 6–19.